-->

Kamis, 13 Agustus 2015

Pemerintah Anggarkan Subsidi KPR Rp 9,1 Triliun Tahun Depan

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan mengalokasikan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih besar pada tahun depan.

Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuldjono mengatakan, pemerintah bahkan akan mengalokasikannya hampir dua kali lipat. "Kalau tahun depan FLPP disalurkan Rp 9,1 triliun. Kalau tahun ini Rp 5,1 triliun jadi dua kali lipat. Mudah-mudahan cukup," kata dia, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Sementara, dia mengatakan alokasi FLPP untuk tahun ini telah habis. Dia menuturkan, akan menganggarkan dana sekitar Rp 706 miliar untuk dana subsidi bunga. Adapun, dana tersebut diperoleh dana Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Iya sudah habis, ada Rp 706 miliar lagi yang akan kita teruskan subsidi bunga. Sama saja dengan FLPP. Hanya kalau pakai FLPP harus usulan lagi ke DPR kan butuh waktu, kalau pakai operasional BLU bisa dipakai," jelasnya.

Dia mengatakan, untuk pemakaian dana tersebut telah melakukan konsultasi dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

"Kalau dengan Rp 706 miliar itu kita siapkan itu. Saya sudah konsultasi dengan Menteri Keuangan. Saya punya sisa lelang saya pakai FLPP ternyata tidak bisa karena FLPP itu kategorinya PMN sehingga tidak bisa harus izin DPR. Makanya nanti yang sisa tender kita pakai tetapi melalui mekanisme BLU itu," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kemenkeu Askolani ‎mengatakan besaran pagu subsidi FLPP tahun depan harus ‎menunggu pidato Presiden dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2016 pada 14 Agustus 2015, sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70.

Askolani membenarkan bahwa seluruh anggaran FLPP Rp 5,1 triliun di APBN Perubahan 2015 sudah ludes terserap oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk hingga Juli ini. Dana tersebut dialokasikan untuk membayar subsidi selisih bunga program Sejuta Rumah gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Subsidi yang diberikan terdiri dari bantuan uang muka tunai Rp 4 juta dan penurunan down payment (DP) 1 persen.

Keberhasilan penyerapan anggaran subsidi KPR itu, katanya, tidak terlepas dari kesanggupan Kementerian PU-Pera mengejar program Sejuta Rumah. Instansi ini pun, diakui dia, telah memperbaiki mekanisme penyaluran anggaran sehingga berjalan maksimal.

"‎Tahun depan pasti akan lebih siap lagi dan lebih maksimal karena dipakai untuk program Sejuta Rumah. Kalau optimis tahun ini, maka tahun depan bisa jadi contoh yang bagus," terang Askolani.

Meski sudah terserap seluruhnya, dia mengatakan, Kemenkeu tak akan menambah atau mengalokasikan lagi anggaran FLPP tahun ini. "Enggak ada uangnya lagi untuk nambahin dan kalaupun mau, enggak bisa. Jadi kalau kata Kementerian PU Pera mau pakai anggaran kegiatan Badan Layanan ‎Umum (BLU) bisa saja," tandas dia

0 comments